Cacing cumi itu memiliki sepuluh tentakel yang panjang, menyeruak dari  kepalanya. Selain itu, ia juga memiliki enam organ yang disebut nuchal.  Organ ini memungkinkannya untuk mengecap rasa dan membaui sesuatu di  dalam air. 
Makhluk misterius itu ditemukan oleh tiga ahli biologi laut yang dipimpin oleh Karen Osborn dari Scripps Institution of Oceanography in California. Mereka menemukan spesies baru ini setelah melakukan eksplorasi di Laut Sulawesi pada kedalaman 2,8 km menggunakan kapal penjelajah yang dikendalikan dari jarak jauh.
Makhluk misterius itu ditemukan oleh tiga ahli biologi laut yang dipimpin oleh Karen Osborn dari Scripps Institution of Oceanography in California. Mereka menemukan spesies baru ini setelah melakukan eksplorasi di Laut Sulawesi pada kedalaman 2,8 km menggunakan kapal penjelajah yang dikendalikan dari jarak jauh.
"Saya sangat gembira. Hewan ini sangat menggoda sebab sangat berbeda dengan ciri-ciri hewan yang telah dideskripsikan sebelumnya. Hewan ini punya bagian kepala yang fantastis," ungkap Osborn.
Cacing cumi yang ditemukan oleh ilmuwan tersebut hidup pada kedalaman 100-200 meter di atas dasar laut. Rentang kedalaman itu diketahui merupakan wilayah yang kaya akan spesies yang belum teridentifikasi.
"Ketika saya mengeksplorasi wilayah tersebut, saya memperkirakan ada lebih dari setengah jumlah hewan yang kita lihat merupakan spesies yang belum teridentifikasi," lanjut Osborn.
Cacing cumi yang baru ditemukan itu diberi nama ilmiah Teuthidodrilus samae. Spesies tersebut dikatakan bukan merupakan predator. Mereka memakan campuran tumbuhan dan hewan mikro laut yang tenggelam di kedalaman.
Laut Sulawesi tempat spesies ini ditemukan merupakan wilayah yang terisolasi dari perairan di sekitarnya. Selain itu, kawasan tersebut termasuk dalam kawasan konservasi yang memiliki beranekaragam bentuk kehidupan dan sejarah geologi yang unik.
Cacing cumi yang ditemukan di wilayah tersebut bukan hanya merupakan  spesies baru. Sifat-sifat cacing cumi tersebut sangat berbeda dari  bentuk kehidupan yang lain sehingga tak hanya membutuhkan nama spesies  baru, tetapi juga genus baru, tingkatan taksonomi di atas spesies. Hasil  penelitian ini dipublikasikan di jurnal Biology Letters baru-baru ini.
source: http://sains.kompas.com/read/2010/11/25/1523299/Makhluk.Misterius.dari.Perairan.Sulawesi 



No comments:
Post a Comment