Showing posts with label Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Indonesia. Show all posts

Friday, April 29, 2011

Kata-kata Mutiara Dari Seorang Bung Karno

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz7UqYS2CLwOCZgi_uU7XjA-6Fo3YQ-_krtAaXQc0s7V0DC-LEJef2glemxMI1YZF2mMEdXbdc0aDaHYNusUNoQxw8159I1aEqRaEDGkh1R5f6cA8x6NTyjLNTMWQRjVIkmHPTl8whi7L0/s1600/karno-43.jpg

1. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” .

2. “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno).
3. “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”

4. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”.

5. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961).

6. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

7. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).

8. “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno).

9. “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno).

10. “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita belum selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno).

11. “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ”Tuhan tidak merubah nasib sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno).

12. “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno).

13. “Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno).

14. “Aku Lebih suka lukisan Samudra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno).

15. “Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)

Sumber :
indonesiaku.esc-creation.com

Monday, April 11, 2011

Danau Labuan Cermin, Tawar Dipermukaan dan Asin di Bagian Dasarnya

Jauh di pedalaman Kalimantan Timur sana, terbentanglah Danau Labuan Cermin. Danau bening ini istimewa karena memiliki diisi oleh 2 organisme dari dunia yang berbeda. Danau ini memiliki aliran air asin yang hanya ada di bagian bawah danau dan tawar di permukannya.


Labuan Cermin terletak di Kecamatan Biduk-biduk, Kalimantan Timur. Jika dilihat di peta, letaknya tepat di punggung hidung Kalimantan. Tempat ini bisa ditempuh dalam tiga jam perjalanan laut dari Derawan.

Bagian atas Danau Labuan Cermin berisi air tawar seperti danau pada umumnya. Namun beberapa meter di bawahnya terdapat aliran air asin. Anehnya, kedua jenis air ini tidak tercampur. Secara kasat mata dapat dilihat bahwa air laut dan air tawar dipisahkan oleh lapisan serupa awan.

Belum ada yang melakukan penelitian di daerah ini sehingga terbentuknya fenomena ini masih menjadi misteri.

Lapisan keruh berwarna putih itu diduga hasil pembusukan organisme dasar labuhan yang terperangkap dan tak bisa pergi. Dua jenis air di danau ini juga menghadirkan organisme dari dua dunia. Ikan air tawar hidup di permukaan, sedangkan ikan air laut bisa ditemukan di dasar danau.


Air asinnya bisa dijumpai pada kedalaman sekitar 2 meter dari permukaan danau. Rupanya ketebalan lapisan air tawar dan air asin bisa berubah sesuai dengan pasang-surut air laut.

Danau mungil ini dikelilingi hutan dan ada tebing menjulang tinggi di salah satu sisinya. Tak mengherankan jika danau ini diberi nama Labuan Cermin, airnya jernih sekali sampai orang bisa bercermin di atasnya. Arus di beberapa tempat cukup kuat dan mudah menyeret orang yang tak bisa berenang.


Untuk menuju tempat ini pengunjung harus menumpang sampan nelayan dan melewati perjalanan selama 15 menit, menembus semak bakau dan hutan. Hutan itu masih dihuni aneka binatang liar seperti monyet, bekantan, berang-berang dan beruang madu.

Karena jaraknya cukup jauh dari kota, jarang atau hampir tidak ada turis yang berkunjung ke sini. Tempat ini hanya dikenal oleh orang-orang lokal dari sekitar daerah itu. Fasilitas dan prasarana pun masih seadanya.

Tempat bermalamnya adalah sebuah Pusat Informasi Nelayan (PIN) binaan The Nature Conservancy, lembaga pegiat pelestarian lingkungan.

PIN berbentuk rumah panggung di tepi muara sebuah sungai, hanya beberapa ratus meter dari laut. Rumah itu punya semacam dermaga kecil tempat menambatkan perahu.

Sungai di depan PIN berair payau. Kadar keasinannya tergantung pada pasang-surut air laut. Ketika laut surut, sungai berubah menjadi sangat jernih sehingga dasarnya dapat dilihat dengan jelas.


Dari beranda kita bisa melihat ikan berseliweran. Ada ikan yang banyak durinya, ada ikan yang menyengat dan ikan yang bertubuh pipih panjang.

Tak hanya dikunjungi oleh para nelayan, PIN juga menjadi tempat berkumpul anak-anak nelayan yang hendak menonton film tentang kehidupan laut atau membaca koleksi perpustakaan.

Sumber :
id.travel.yahoo.com / lorongdunia.blogspot.com

Monday, March 21, 2011

25 Album Indonesia Terlaris Sepanjang Masa

Menentukan 25 album terlaris sepanjang sejarah dunia musik Indonesia bukanlah hal gampang. Jujur saja, tak ada data yang valid tentang berapa jumlah angka penjualan sebuah album yang laku terjual.

Lalu bagaimana mendapatkan 25 album terlaris ini? Pertama, kami menanyakan ke beberapa perusahaan rekaman, album apa saja yang angka penjualannya tinggi. Soal angka penjualan ini, kami tanyakan juga ke beberapa wartawan musik senior yang paham benar lika liku dunia musik lokal. Cara lain, lewat penelusuran pustaka. Semua artikel musik, terutama yang berhubungan dengan angka penjualan album.

1. Bintang di Surga (2004) - Peterpan
http://hermawayne.blogspot.com

Inilah album yang paling banyak terjual sepanjang sejarah musik Indonesia. Bintang di Surga laku 3 juta keping, rinciannya, sekitar 2,7 juta album laku di dalam negeri, sisanya terjual di negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darusallam dan Singapura. Fenomenalnya, album sebanyak itu terjual di tengah angka pembajakan yang makin menggila.

2. Ningrat (2000) - Jamrud
http://hermawayne.blogspot.com

Album ini terjual sampai 1,8 juta keping. Angka penjualan ini bukan tanpa makna. Dibandingkan generasi pendahulu mereka yang sama-sama berkubang di blantika musik rock, mulai Super Kid, Staccato, AKA, Rollies, hingga God Bless, tidak pernah membuat catatan penjualan sebesar itu. Rekor penjualan album rock tertinggi hanya bisa dicapai "Semut Hitam" God Bless yang terjual di kisaran 300-400 ribu keping.

3. Sesuatu yang Tertunda (2001) – Padi
http://hermawayne.blogspot.com

Ini album kedua Padi yang amat fenomenal. Bayangkan, dalam waktu 14 hari, album yang memuat hit "Semua Tak Sama" dan "Kasih Tak Sampai" ini laku sebanyak 450 ribu keping. Setahun lebih dari waktu rilisnya, album ini laku sampai 1,8 juta keping. Melihat jumlahnya, ini album dengan angka penjualan tertinggi yang pernah diraih Padi. Sekedar informasi, album perdana Padi laku sebesar 800 ribu keping.

4. Bintang Lima (2000) - Dewa
http://hermawayne.blogspot.com

Di album "Bintang Lima", Dewa hadir dengan vokalis baru bernama Once serta dramer Tyo Nugros. Kala itu banyak yang pesimis kalau Dewa bakal bisa sukses. Namun ketakutan itu tak terjadi, album tersebut malah meledak. Albumnya terjual sebanyak 1,7 juta kopi. Sampai kini, rekor penjualan ini tak bisa ditandingi album Dewa lainnya. Bintang Lima mengandalkan hit sarat lirik bermuatan cinta seperti Separuh Nafas, Cemburu, Risalah Hati dan Dua Sejoli. Sukses album ini tergolong cepat. Dalam 3 bulan album ini saja terjual lebih dari 700 ribu keping. Lewat album ini, Dewa meraih penghargaan Ami Sharp 2000 untuk kategori Penyanyi/Grup Terbaik, Album Terbaik dan lagu Terbaik (Roman Picisan).

5. Kisah Klasik untuk Masa Depan (2000) - Sheila on 7
http://hermawayne.blogspot.com

Awalnya, banyak yang pesisimis, album kedua Sheila ini bakal mengulang sukses. Tapi ramalan itu berhasil mereka jungkir balikkan lewat tembang Sahabat Sejati, Bila Kau Tak Disampingku, Sephia dan Just For My Mom yang menghuni album Kisah Klasik Untuk Masa Depan Sheila on 7 malah lebih sukses dari album perdananya. Buktinya, di Indonesia album ini terjual 1,7 juta keping atau 11 platinum. Album perdana mereka laku sebanyak 1,3 juta keping. Di Malaysia album ini menjadi Top Best Sellers. Tak heran album ini tercetak dalam Hits of The World Majalah Billboard. Oh ya, salah satu lagu di album ini, Sephia, saking populernya dijadikan sebuah judul sinetron.

6. Langkah Baru (2005) – Radja
http://hermawayne.blogspot.com

Lewat album inilah, Radja mendominasi blantika musik di tahun 2005. Alasannya gampang saja, penjualan album yang digawangi Ian Kasela (vokal), Moldy (gitar), Seno (dram) dan Indra (bas) paling ciamik dibanding grup musik atau penyanyi yang merilis album tahun itu. Totalnya, band ini sukses menjual 1,3 juta album. Sepanjang tahun 2005, tak ada penyanyi/grup band yang mampu menjual album sebanyak ini.

7. 07 Des (2002) - Sheila on 7
http://hermawayne.blogspot.com

Ini album ketiga Sheila on 7. Di album ini, anak-anak Yogyakarta ini masih membuktikan ketangguhannya. Buktinya, album ini terjual 1,3 juta keping. Sukses album ini terhitung mengejutkan. Pasalnya, album ini cuma mengandalkan 1 hit, Seberapa Pantas. Seberapa Pantas dijadikan sebagai theme-song sinetron "Siapa Takut Jatuh Cinta?" Seandainya Sheila punya banyak hit, angka penjualan album ini pasti lebih besar dari 1,2 juta keping.

8. Cinta Rasul 1 (2000) - Hadad Alwi
http://hermawayne.blogspot.com

Kalau ada album rohani yang angka penjualannya menembus angka 1 juta keping, pastilah album Cinta Rasul 1. Persisnya, album ini terjual 1,3 juta keping. Si empunya album ini adalah Hadad Alwi. "Saya nggak pernah menyangka semua itu bisa terjadi. Cuma bermodal konsep sederhana, komunikatif, dan nuansa isinya penyegaran rohani, ternyata album ini disambut antusias oleh masyarakat," ujar bapak 1 anak yang memulai olah vokal dari pesantren ini.

9. Cintailah Cinta (2002) – Dewa
http://hermawayne.blogspot.com

Album Cintailah Cinta terjual sekitar 1,04 juta keping. Cintailah Cinta memuat hit Pupus. Pupus bukan satu-satunya hit di album ini. Masih ada Arjuna, Mistikus Cinta, Kasidah Cinta dan Kosong. Menyimak album ini, Anda bakal menangkap suasana klasik. Wajar saja, pasalnya di album ini Dhani (kibor), Once (vokal), Andra (gitar), Erwin (bas) sengaja ingin menciptakan sound ‘60-an. “Kami ingin penggemar kembali ke era 60-an, dimana saat itu The Beatles masih berjaya,” ceplos Dhani. Suatu kali, album ini sempat terganjal masalah lantaran lagu Arjuna Mencari Cinta dianggap mencontek.

10. Alexandria (2005) - Peterpan
http://hermawayne.blogspot.com

Kalau ada album soundtrack paling laku, barangkali Alexandria. Album ini mengalahkan angka penjualan album soundtrack "Ada Apa dengan Cinta?" Garapan Melly Goeslaw dan Anto Hoed maupun "30 Hari Mencari Cinta" milik Sheila on 7 yang terjual di kisaran 600 ribu keping. Total penjualan Alexandria mencapai angka penjualan 1 juta keping.

11. Sheila on 7 (1997) - Sheila on 7
http://hermawayne.blogspot.com

Vidni, Vidi, Vici. Datang, lihat dan menang. Kalimat itu barangkali cocok buat menggambarkan kehebatan Sheila on 7 di percaturan musik Indonesia. Lewat album perdananya, Sheila on 7, kala itu Eross (gitar), Duta (vokal), Adam (bas), Anton (dram) sekarang diganti oleh Bryan, dan Sakti (gitar) berhasil meraih angka penjualan 1 juta keping. 6 ratus ribu di antaranya diraih cuma dalam waktu 6 bulan. Itu artinya, dalam sebulan mereka sukses menjual 100 ribu keping. Lucunya, beberapa bulan sebelum mereka sukses, band ini sempat sesat ketika mencari kantor perusahaan rekaman Sony Music (sekarang SonyBMG). Mereka nyasar ke Tangerang, ke pabrik yang memproduksi alat-alat elektronik bermerek Sony.

12. Madu dan Racun (1986) – Bill & Broad
http://hermawayne.blogspot.com

Tembang Madu dan Racun pernah begitu populer di medio 80-an. Konon saking populenya, album yang memuat lagu yang dibawakan grup musik Bill & Broad, vokalisnya bernama Ari Wibowo yang gemar memakai topi pet dan kacamata hitam ini terjual lebih dari 1 juta keping! Buntut dari kesuksesan ini, Bill & Broad kebanjiran tawaran manggung di mana-mana. Tampang Ari Wibowo dkk, dengan dandanan khasnya menghiasi halaman-halaman banyak media cetak. Puncaknya, lagu ini dijadikan judul film. Film besutan sutradara Abdi Wiyono ini dibintangi Lia Waroka, Nurul Arifin, Ekki Soekarno, dan Rico Tampatty.

13. Tak Ingin Sendiri (1985) - Dian Pisesa
http://hermawayne.blogspot.com

Di era ‘80-an penyanyi-penyanyi solo bagai cendawan tumbuh di musim hujan, jumlahnya begitu banyak. Salah satunya adalah Dian Pisesa. Nama Dian Pisesa melejit setelah menembangkan "Tak Ingin Sendiri." Berkat tembang ini, album bertajuk sama terjual sampai 1 juta keping. Berkat lagu ini pula, Dian dianggap sebagai salah satu penyanyi populer di zamannya. Album "Tak Ingin Sendiri" diproduksi oleh perusahaan rekaman JK Records.

14. Kalangkang (1988) - Nining S. Maeda
http://hermawayne.blogspot.com

Album daerah angka penjualannya tak terlalu dahsyat. Tapi di tangan Nining S. Meida, fakta itu tak berlaku. Lewat album berlanggam pop Sunda, Kalangkang, berhasil meraih angka penjualan 1 juta album. Pencapaian ini sampai kini sulit dicapai oleh album tradisional lain.

15. Air (1998) - Joshua
http://hermawayne.blogspot.com

Album perdana Joshua bertajuk "Cit Cit Cuit". Diluncurkan Maret 1996 (waktu itu usia Jojo baru 3 tahun 4 bulan), album "Cit Cit Cuit" terjual 400 ribu keping. Ini angka yang fantastis buat penyanyi anak-anak seperti Joshua. Album kedua, "Kapal Terbang", yang dirilis Maret 1997 oleh Selecta Record, juga maraih angka penjualan memuaskan. Nah, album ketiganya, "Air", meledak. Album ini terjual 1 juta keping.

16. Sarjana Muda (1981) - Iwan Fals
http://hermawayne.blogspot.com

Album ini bisa dibilang awal karier Iwan Fals di dunia musik Indonesia. Setelah kontrak dengan ABC records selesai, Musica rupanya mencium bakat besar Iwan. Musica lantas teken kontrak dengan Iwan Fals. Album perdana Iwan Fals bersama Musica Studio’s benar-benar dikerjakan secara serius. Lihat saja musisi pendukungnya bukan orang sembarangan. Music director dikerjakan oleh Willy Soemantri, didukung oleh Amir Katamsi, Luluk Purwanto dan Idris Sardi menjadi bintang tamu mengisi suara biola pada lagu Guru Oemar Bakrie. Begitu beredar, album ini langsung menjadi pembicaraan masyarakat Indonesia yang pada saat itu kenyang disuguhi lagu dengan nuansa cinta mungkin kaget mendengar lirik lagu Iwan Fals yang bernuansa sosial. Album ini meledak di pasaran, hampir seluruh stasiun radio menjadikan lagu Guru Oemar Bakrie pada puncak tangga lagu mereka. Album ini menjadi titik awal perubahan warna musik Indonesia. Lagu yang ada pada album ini adalah Sarjana Muda, Guru Oemar Bakrie, Bung Hatta, Doa Pengobral Dosa, Si Tua Sais Pedati’, Ambulance Zig Zag, 22 Januari, Puing, Yang Terlupakan, Bangunlah Putra Putri Pertiwi. Album ini terjual sampai 1 juta keping.

17. Hati Yang Luka - Betharia Sonata
http://hermawayne.blogspot.com

Di era 80-an, penyanyi solo amat berjaya. Salah satunya Betharia Sonata. Lewat tembang "Hati Yang Luka", mantan istri Willi Dozan ini menguasai pasar musik lokal. Buktinya, album keluaran Musica Studio's ini laku sampa 1 juta keping. Kepopuleran lagu ini membuat Obbie Mesakh, si pencipta lagu "Hati Yang Luka", tertarik membuat lagu sekuelnya. Lagu balasannya berjudul "Jawaban Hati Yang Luka". Obbie Mesakh yang mendendangkan lagu itu.

18. Dingin (1979) - Hetty Koes Endang
http://hermawayne.blogspot.com

Hetty Koes Madewy dikenal dengan nama Hetty Koes Endang, mulai menyanyi sejak berusia 10 tahun. Sebagai anak bekas komandan pangkalan angkatan udara, ia sering diminta tarik suara di lingkungan pangkalan udara, juga di sekolah. Ayahnya dahulu penyanyi keroncong. Karier Yeyet, begitu panggilannya, dalam dunia rekaman dimulai pada tahun 1973, lewat Nada Sound dengan lagu Musim Semi. Nama Yeyet melejid di dunia hiburan setelah melantunkan tembang "Dingin" karya Rinto Harahap. Album ini kabarnya laris sampai 1 juta album.

19. Hati Selembut Salju (1983) - Jamal Mirdad
http://hermawayne.blogspot.com

Jamal Mirdad menggebrak pentas musik lokal bermodal singlenya "Hati Selembut Salju". Gara-gara album ini, album Hati "Selembut Salju" terjual sampai sekitar 1 juta keping. Sebagai penyanyi pop manis (sweet), Jamal bertahan hingga tahun 1986. Di kemudian hari Jamal membawakan lagu-lagu jenaka, antara lain berjudul "Jamilah" yang juga sukses, Siti Julaiha dan Baru Lima Menit. Tahun-tahun berikutnya, Jamal lebih konsen di dunia akting. Pada tahun 1992, ia mendirikan perusahaan PT Citra Wiwitan Film, dan tampil sebagai pemain dalam film produksinya "Ramadhan dan Ramona" dengan lawan main istrinya sendiri, Lydia Kandou. Film tersebut meraih Piala Citra pada FFI 1992 sebagai Film Terbaik, Sutradara Terbaik Chaerul Umam, juga untuk 2 pemeran utamanya, Jamal dan Lydia. Namun setelah itu Jamal kembali ke jalur musik. Baru bermain bareng Lydia lagi dalam serial sinetron Cinta di Awal 30 (1998).

20. Sidney 090102 (2002) - Jamrud

Meski tak sedasyat album Ningrat, Sidney 090102 punya pencapaian lumayan hebat. Album yang digarap Azis dkk di Australia ini terjual sampai 1 juta keping. Ada banyak lagu hit di album ini. Beberapa di antaranya Naksir Abis, Kau dan Ibumu, Halo Penjahat, Selamat Ulang Tahun, Telat 3 Bulan dan Waktuku Mandi. Di album ini, lirik Jamrud makin terkesan vulgar dan nakal. Tak heran, kalau album ini menuai banyak protes. “Buat saya (protes) itu wajar. Sebuah karya pasti ada pro dan kontranya. Tapi yang jelas saya cuma menangkap sesuatu yang terjadi di sekeliling kami,” ujar Aziz yang diangguki Krisyanto (vokal), Ricky (bas) dan Herman (drum).

21. Naluri Lelaki (2006) - Samsons
http://hermawayne.blogspot.com

"Naluri Lelaki" merupakan album debut Samsons. Album ini memuat 12 lagu yang dikemas dalam tempo medium dan mellow yang sebagian besar bertutur tentang cinta. Musik yang ditawarkan Samson dalam "Naluri Lelaki" adalah pop yang dibalut campuran jazz, rock dan alternatif. Mereka menggabungnya dengan porsi yang lumayan enak untuk dinikmati oleh pendengar musik. Samsons go public lewat kidung bertajuk "Naluri Lelaki". Band ini makin melejit setelah singel kedua, "Kenangan Terindah" dirilis. Total album debut Samsons sudah mendekati angka 900 ribu keping.

22. Melayang (2005) - Ungu
http://hermawayne.blogspot.com

Tak salah Ungu memberi judul album anyar mereka Melayang. Buktinya, baru 2 bulan beredar, album ini dirilis 11 Desember 2005, angka penjualan album ketiga Ungu ini langsung melayang ke angka 300 ribu keping. Kini, lebih dari setahun dirilis, angka penjualannya sudah melewati angka 950 ribu keping. Bahkan ada yang menyebut album ini telah laku 1 juta keping.

23. King of Metal Dhank Dhut (2002) - Alam
http://hermawayne.blogspot.com

Munculnya alam di jagad musik Indonesia jadi fenomena unik. Di tengah-tengah dominasi band-band besar, Alam sanggup mencuri perhatian. Hebatnya, ia menarik perhatian publik lewat langgam dangdut yang kala itu tak begitu dilirik. Modal Alam menarik perhatian penggemar musik lewat lagu bertajuk "Mbah Dukun" yang menghuni album King of Metal Dhank Dhut. Lagu ini dikemas dalam irama rock dan dangdut. Sebenarnya, ini bukan hal baru, jauh sebelum Alam muncul, sudah ada Rhoma Irama dengan Soneta yang duluan mengusung langgam ini. Namun berbeda dengan Rhoma, Alam mengusung rock dangdut yang liriknya ringan dan lucu. Saat di puncak kepopulerannya, lagu ini kerap terdengar di angkutan umum, rumah-rumah di gang padat di Jakarta, sampai di kanal khusus musik MTV. Menurut Alam, albumnya itu sudah terjual sampai 900 ribu keping. Namun, ada yang menduga album ini sudah terjual sampai 2 juta keping.

24. "Lain Dunia" (1999) - Padi
http://hermawayne.blogspot.com

"Lain Dunia" merupakan album debut Padi. Album ini diluncurkan pada tahun 1999. "Lain Dunia" diusung dengan basis musik rock. Dengar saja lagu berjudul "Terlanjur" yang sarat dengan beat menghentak. Atau dalam "Di Sini Tanpamu" dan "Beri Aku Arti", dimana isian gitar maupun gebukan drumnya sangat dinamis. Irama rock dengan sajian nuansa modern disajikan dalam satu nomor andalan berjudul "Sudahlah...!" dengan reffrain yang mudah diingat serta eksplorasi total sound gitar pada bagian interludenya, menjadikan lagu ini sangat menarik dan berkarakter. Di lagu "Begitu Indah", Padi mampu tampil memukau dengan balutan musik britrock lewat aransemen rapi antara gitar dan drum. Kepiwaian Padi mengeksplorasi musik semakin nyata dalam penampilannya di lagu berjudul "Maha Dewi", dimana mereka secara ekspresif tampil dengan sentuhan musik irish melalui beat-beat musik yang ditampilkan dengan hitungan 6/8. Jangan heran, dengan komposisi musik yang apik ini, "Lain Dunia" terjual sampai sekitar 800 ribu kopi.

25. Keseimbangan (2003) - Ari Lasso
http://hermawayne.blogspot.com

Bersolo karier jadi pilihan tepat buat Ari Lasso. Tekadnya comeback sebagai penyanyi solo setelah didepak dari posisinya sebagai vokalis Dewa 19, mendapat respon pecinta musik. Buktinya, album pertama ayah 3 anak ini, "Sendiri Lagi" (2001) terjual lebih dari 500 ribu keping. Fantastis kan? Tahun 2003 Ari meluncurkan album keduanya bertajuk "Keseimmbangan". Walau sempat diragukan, album yang memuat lagu Rahasia Perempuan, Cinta Sejati dan Hampa ini ternyata berhasil menyalip "Sendiri Dulu". Album Keseimbangan kabarnya laku di kisaran 800 ribu keping.




sumber :http://hermawayne.blogspot.com/2011/03/25-album-indonesia-terlaris-sepanjang.html

Fakta Jepang VS Indonesia Bagai Langit Dan Bumi

Bagaimana kita bisa mengejar ketinggalan dari bangsa lain bila pola pikir masyarakat kita yang ada tetap saja seperti ini, kapan kita bisa mulai belajar untuk menjadi bangsa yang maju, meninggalkan kebodohan, bukan hanya kebodohan ilmu tapi juga ketertinggalan akal dan budi pekerti beretika.
Tanpa bermaksud menjelek-jelekan bangsa sendiri, mari kita mencoba berkaca dan melihat diri kita masing masing dengan 2 hal berikut ini.
Siapapun pernah belajar sejarah betapa bangsa Jepang telah bangkit dari keterpurukan pasca di bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di akhir perang dunia ke-2 dan kini menjadi 3 besar penguasa perekonomian dunia selain Amerika dan Cina. Yang terbaru begitu Jepang terpuruk lagi karena bencana hebat gempa dan tsunami, mereka begitu cepat bangkit dan berbenah untuk mengejar ketertinggalan, sementara kita disini yang dikaruniai alam kaya raya hanya jalan ditempat dan bergerak lamat-lamat bak siput.
Yang pertama disiplin antri (lihat perbedaan mencolok) betapa bangsa Jepang sangat menghargai kepentingan orang lain dan tidak egois, main serobot yang penting urusan kita beres persetan denga orang lain. Lihat perbandingan dibawah ini.
Inilah pemandangan antrian belum lama ini di Jepang saat korban Tsunami menerima bantuan pangan di sebuah lapangan
Inilah pemandangan antrian belum lama ini di Jepang saat korban Tsunami menerima bantuan pangan di sebuah lapangan
Sementara itu, inilah kondisi bangsa kita dalam budaya antri, berebut berdesak-desakan bahkan tak jarang jatuh korban jiwa
Sementara itu, inilah kondisi bangsa kita dalam budaya antri, berebut berdesak-desakan bahkan tak jarang jatuh korban jiwa, tidak ada yang rela mengalah
Yang kedua, adalah kepedulian pemerintah terhadap infrastruktur sangat jauh berbeda, kita lihat fakta di gambar dibawah berikut ini:
Ini kondisi nyata di Jepang betapa pihak pemerintah disana begitu cepat dan sigap memperbaiki infrastruktur yang rusak demi roda perekonomian kembali  berputar
Ini kondisi nyata di Jepang betapa pihak pemerintah disana begitu cepat dan sigap memperbaiki infrastruktur yang rusak demi roda perekonomian kembali berputar
Sementara kondisi jalan rusak di tanah air kita seakan menjadi langganan tahunan proyek jalan rusak yang tak pernah ada hentinya, kita simak kutipan media berikut ini:
KUDUS – Perbaikan darurat jalan Pantura timur, utamanya Kudus-Pati, telah dilakukan pada awal Januari. Ditargetkan selesai sebelum lebaran tahun ini.
Sepanjang tahun akan terjadi pengerjaan jalan. Potensi kemacetan diperkirakan terus berlangsung. Sementara itu, jalur alternatif Kudus-Pati bagian selatan mulai rusak, sedangkan jalur alternatif utara membahayakan, karena tak dilengkapi lampu penerang jalan dan pagar pembatas.
Belum adanya drainase yang memadai disepanjang jalur Kudus-Pati berpotensi menciptakan genangan air di lajur utama dan bahu jalan. Akibatnya jalan mudah rusak.
Kepala Balai Pelaksana Teknis (BPT) Bina Marga Wilayah Pati, FA Mujiono, mengatakan drainase baru disiapkan di ruas Bareng dengan panjang sekitar 500 meter. Untuk antisipasi genangan air, pihaknya juga berencana memaksimalkan parit sawah sebagai saluran pembuangan yang berada di samping jalan. Beberapa waktu lalu, usai hujan deras sebagian badan jalan di jalur Kudus tergenang oleh banjir. Bahu jalan becek penuh lumpur dan berair.
Bahaya Kondisi memprihatinkan terjadi di jalur alternatif. Badan jalan di Desa Bulungcangkring Kecamatan Jekulo Kudus hingga perbatasan Sukolilo Pati rusak, beberapa di antaranya rusak parah. Bahkan saat banjir menggenangi sawah warga yang berada tepat di samping jalan, air meluber menutupi badan jalan setinggi 20-50 sentimeter. Akibatnya badan jalan selebar 3 meter tergerus dan menyisakan kubangan yang dalam antara 10-30 sentimeter. Beberapa truk terguling karena terperosok di kubangan jalan.

Jalur alternatif utara membahayakan karena berada di daerah pegunungan, sehingga banyak ditemui turunan-tanjakan yang curam, serta bersinggungan langsung dengan jurang di samping jalan. Beberapa truk yang bermuatan lebih dari 3 ton tak bisa menaiki tanjakan. Akhirnya terjebak dan diderek oleh truk lain atau mobil derek. Tak adanya lampu penerang mengharuskan pengendara ekstra hati-hati .
Siti Fatimah, salah seorang mahasiswa di Kudus, mengungkapkan kekesalannya. Jarak Kudus-Pati normal hanya 30 menit, jika macet bisa sampai empat jam. ”Biaya transportrasi naik. Biasanya Rp 3.000, sekarang sampai Rp 5.000,” katanya dalam seminggu minimal dua kali naik bus jurusan Kudus-Pati. (H74-24)
Sumber: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/02/20/137446/Perbaikan-Jalan-Kudus-Pati-Ditarget-Selesai-sebelum-Lebaran-
Jalan rusak hingga bisa ditanami pohon pisang sering kita jumpai di tanah air kita
Jalan rusak hingga bisa ditanami pohon pisang sering kita jumpai di tanah air kita
Lihat saja progressnya, Januari mulai dikerjakan diharapkan selesai sebelum Lebaran, memangnya lebaran jatuh bulan apa? Berarti butuh waktu 6 bulan pengerjaan untuk memperbaiki jalan rusak di negeri kita. Di beberapa ruas jalan lain tak jarang hingga bertahun tahun tidak ada progres perbaikan jalan rusak.
Jadi terlihat sangat kontras sekali bagaimana Jepang dan Indonesia berbeda, baik dari masyarakatnya maupun pemerintahnya, lantas mau kemanakah kita ini?
Ironis!!

sumber :http://ruanghati.com/2011/03/18/fakta-jepang-vs-indonesia-bagai-langit-dan-bumi/

Tuesday, March 15, 2011

100 Kalimat Terbaik Dalam Lirik Lagu Iwan Fals

Berikut ini 100 Kalimat Terbaik Dalam Lirik Lagu Iwan Fals


1. “Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”.
(Puing – album Sarjana Muda 1981)
2. “Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”.
(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)
3. “Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”.
(Galang Rambu Anarki – album Opini 1982)
4. “Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”.
(Maaf Cintaku – album Sugali 1984)
5. “Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”.
(Berkacalah Jakarta – album Sugali 1984)
6. “Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”.
(Cik – album Sore Tugu Pancoran 1985)
7. “Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”.
(Entah – album Ethiopia 1986)
8. “Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”.
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang – album Ethiopia 1986)
9. “Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”.
(Ya Ya Ya Oh Ya – album Aku Sayang Kamu 1986)
10. “Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”.
(Selamat Tinggal Malam – album Aku Sayang Kamu 1986)
11. “Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”.
(Kota – album Aku Sayang Kamu 1986)
12. “Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”.
(Lancar – album Lancar 1987)
13. “Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”.
(Surat Buat Wakil Rakyat – album Wakil Rakyat 1987)
14. “Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”.
(Nak – album 1910 1988)
15. “Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri”.
(Mimpi Yang Terbeli – album 1910 1988)
16. “Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”.
(Ibu – album 1910 1988)
17. “Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”.
(Buku Ini Aku Pinjam – album 1910 1988)
18. “Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”.
(Ada Lagi Yang Mati – album 1910 1988)
19. “Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”.
(Perempuan Malam – album Mata Dewa 1989)
20. “Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.
(Nona – album Mata Dewa 1989)
——————————————————–
21. “Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu jelas bukan takdirku”.
(Oh Ya! – album Swami 1989)
22. “Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”.
(Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) – album Swami 1989)
23. “Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?”.
(Condet – album Swami 1989)
24. “Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang”.
(Bongkar – album Swami 1989)
25. “Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”.
(Bongkar – album Swami 1989)
26. “Orang tua pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”.
(Bongkar – album Swami 1989)
27. “Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang jagoan menjadi makhluk picisan”.
(Rajawali – album Kantata Takwa 1990)
28. “Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata”.
(Paman Doblang – album Kantata Takwa 1990)
29. “Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah”.
(Orang-Orang Kalah – album Kantata Takwa 1990)
30. “Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”.
(Nocturno – album Kantata Takwa 1990)
——————————————————–
31. “Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, aku bernyanyi menjadi saksi”.
(Kesaksian – album Kantata Takwa 1990)
32. “Ingatlah Allah yang menciptakan, Allah tempatku berpegang dan bertawakal, Allah maha tinggi dan maha esa, Allah maha lembut”.
(Kantata Takwa – album Kantata Takwa 1990)
33. “Kebimbangan lahirkan gelisah, jiwa gelisah bagai halilintar”.
(Gelisah – album Kantata Takwa 1990)
34. “Bagaimanapun aku harus kembali, walau berat aku rasa kau mengerti”.
(Air Mata – album Kantata Takwa 1990)
35. “Alam semesta menerima perlakuan sia sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya”.
(Untuk Bram – album Cikal 1991)
36. “Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya, kuserahkan ragaku padamu, duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku percaya”.
(Pulang Kerja – album Cikal 1991)
37. “Dimana kehidupan disitulah jawaban”.
(Alam Malam – album Cikal 1991)
38. “Ada dan tak ada nyatanya ada”.
(Ada – album Cikal 1991)
39. “Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap berdiri”.
(Nyanyian Jiwa – album Swami Il 1991)
40. “Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani”.
(Hio – album Swami Il 1991)
——————————————————–
41. “Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar, jariku menari tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”.
(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata – album Belum Ada Judul 1992)
42. “Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”.
(Besar Dan Kecil – album Belum Ada Judul 1992)
43. “Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, aku ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak berujung”.
(Aku Disini – album Belum Ada Judul 1992)
44. “Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang”.
(Lagu Satu – album Hijau 1992)
45. “Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata kita adalah air kehidupan”.
(Lagu Dua – album Hijau 1992)
46. “Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku”.
(Lagu Tiga – album Hijau 1992)
47. “Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?”
(Lagu Empat- album Hijau 1992)
48. “Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil akhir kehidupan?”.
(Lagu Empat- album Hijau 1992)
49. “Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada kamu”.
(Lagu Lima – album Hijau 1992)
50. “Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu”.
(Karena Kau Bunda Kami – album Dalbo 1993)
51. “Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar?, jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”.
(Hura Hura Huru Hara – album Dalbo 1993)
52. “Tertawa itu sehat, menipu itu jahat”.
(Hua Ha Ha – album Dalbo 1993)
53. “Nyanyian duka nyanyian suka, tarian duka tarian suka, apakah ada bedanya?”
(Terminal – single 1994)
54. “Waktu terus bergulir, kita akan pergi dan ditinggal pergi”.
(Satu Satu – album Orang Gila 1994)
55. “Pelan-pelan sayang kalau mulai bosan, jangan marah-marah nanti cepat mati, santai sajalah”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)
56. “Mau insaf susah, desa sudah menjadi kota”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)
57. “Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya?, dimana bedanya?”.
(Doa Dalam Sunyi – album Orang Gila 1994)
58. “Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja”.
(Awang Awang – album Orang Gila 1994)
59. “Bagaimana bisa mengerti?, sedang kita belum berpikir, bagaimana bisa dianggap diam?, sedang kita belum bicara”.
(Awang Awang – album Orang Gila 1994)
60. “Aku bukan seperti nyamuk yang menghisap darahmu, aku manusia yang berbuat sesuai aturan dan keinginan”.
(Nasib Nyamuk – album Anak Wayang 1994)
——————————————————–
61. “Oh susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur raksasa, pengusaha zaman merdeka”.
(Oh – single 1995)
62. “Aku disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa sepi”.
(Mata Hati – album Mata Hati 1995)
63. “Sang jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”.
(Lagu Pemanjat – album Lagu Pemanjat 1996)
64. “Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti menuju gerbang baru”.
(Songsonglah – album Kantata Samsara 1998)
65. “Berani konsekuen pertanda jantan”.
(Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998)
66. “Dengarlah suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”.
(Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998)
67. “Matinya seorang penyaksi bukan matinya kesaksian”.
(Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998)
68. “Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut, walau hati panas bahkan terbakar sekalipun”.
(Di Ujung Abad – album Suara Hati 2002)
69. “Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri”.
(Dendam Damai – album Suara Hati 2002)
70. “Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia”.
(Doa – album Suara Hati 2002)
71. “Harta dunia jadi penggoda, membuat miskin jiwa kita”.
(Seperti Matahari – album Suara Hati 2002)
72. “Memberi itu terangkan hati, seperti matahari yang menyinari bumi”.
(Seperti Matahari – album Suara Hati 2002)
73. “Jangan heran korupsi menjadi jadi, habis itulah yang diajarkan”.
(Politik Uang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
74. “Gelombang cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung, menyongsong hari esok yang lebih baik”.
(Para Tentara – album Manusia Setengah Dewa 2004)
75. “Terhadap yang benar saja sewenang wenang, apalagi yang salah”.
(Mungkin – album Manusia Setengah Dewa 2004)
76. “Begitu mudahnya nyawa melayang, padahal tanpa diundang pun kematian pasti datang”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
77. “Dunia kita satu, kenapa kita tidak bersatu?”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
78. “Urus saja moralmu urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau”.
(Manusia Setengah Dewa – album Manusia Setengah Dewa 2004)
79. “Di lumbung kita menabung, datang paceklik kita tak bingung”.
(Desa – album Manusia Setengah Dewa 2004)
80. “Tutup lubang gali lubang falsafah hidup jaman sekarang”.
(Dan Orde Paling Baru – album Manusia Setengah Dewa 2004)
——————————————————–
81. “Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”.
(Buktikan – album Manusia Setengah Dewa 2004)
82. “Dunia politik dunia bintang, dunia hura hura para binatang”.
(Asik Nggak Asik – album Manusia Setengah Dewa 2004)
83. “Dewa-dewa kerjanya berpesta, sambil nyogok bangsa manusia”.
(17 Juli 1996 – album Manusia Setengah Dewa 2004)
84. “Tanam-tanam pohon kehidupan, siram siram sirami dengan sayang, tanam tanam tanam masa depan, benalu-benalu kita bersihkan”.
(Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006)
85. “Ada apa gerangan mengapa mesti tergesa gesa, tak bisakah tenang menikmati bulan penuh dan bintang”.
(Haruskah Pergi – 2006)
86. “Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya, soal lama pergi soal baru datang”.
(Selancar – 2006)
87. “Jaman berubah perilaku tak berubah, orang berubah tingkah laku tak berubah”.
(Rubah – album 50:50 2007)
88. “Satu hilang seribu terbilang, patah tumbuh hilang berganti”.
(Pulanglah – album 50:50 2007)
89. “Hidup ini indah berdua semua mudah, yakinlah melangkah jangan lagi gelisah”.
(KaSaCiMa – album 50:50 2007)
90. “Tak ada yang lepas dari kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari kematian, pasti”.
(Ikan-Ikan – album 50:50 2007)
——————————————————–
91. “Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka terasa”.
(Cemburu – album 50:50 2007)
92. “Hukum alam berjalan menggilas ludah, hukum Tuhan katakan “Sabar!”.
(Kemarau – uncassette)
93. “Yang pasti hidup ini keras, tabahlah terimalah”.
(Joned – uncassette)
94. “Oh negeriku sayang bangkit kembali, jangan berkecil hati bangkit kembali”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
95. “Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang, ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
96. “Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah disisi-Mu korban bencana ini”.
(Saat Minggu Masih Pagi – uncassette)
97. “Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa”.
(Nyatakan Saja – uncassette)
98. “Usiamu tak lagi muda untuk terus terusan terjajah, jangan lagi membungkuk bungkuk agar dunia mengakuimu”.
(Merdeka – uncassette)
99. “Kau paksa kami untuk menahan luka ini, sedangkan kau sendiri telah lupa”.
(Luka Lama – uncassette)
100. “Oh Tuhan tolonglah, lindungi kami dari kekhilafan, oh ya Tuhan tolonglah, Ramadhan mengetuk hati orang orang yang gila perang”.
(Selamat Tinggal Ramadhan – uncassette)